Rabu, 17 April 2013


 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 53 poin berkat aksi beli di seluruh lapisan saham. Indeks hanya butuh 2 poin lagi untuk mencapai level 5.000.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.710 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin Rp 9.720 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, Bursa Saham Indonesia dibuka menguat 19,843 poin (0,40%) ke level 4.965,096 mengikuti penguatan pasar global dan regional. Meski sudah naik tinggi, indeks masih bisa melaju.
Saham-saham lapis dua paling banyak jadi incaran aksi beli, tapi saham-saham unggulan juga tak mau ketinggalan. Dua sektor industri masih melemah, yaitu agrikultur dan aneka industri.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 35,574 poin (0,72%) ke level 4.980,827. Penguatan ini berkat aksi beli di saham-saham berkapitalisasi besar.
Aksi borong saham itu mendorong indeks menembus level intraday tertinggi IHSG sepanjang masa di level 4.998,654. Rekor ini ditembusnya menjelang penutupan perdagangan.
Rekor intraday tertinggi IHSG sebelumnya diraih pada perdagangan Rabu 3 April 2013 lalu di level 4.985,852. Setelah tembus rekor kala itu, indeks langsung mengalami koreksi.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (17/4/2013), IHSG ditutup melonjak 53,400 poin (1,08%) ke level 4.998,653. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 9,473 poin (1,13%) ke level 847,894
Posisi IHSG tersebut merupakan rekor baru tertingginya sepanjang masa. Sebelumnya, rekor tertinggi IHSG berada di level 4.981,466 setelah naik 24,215 poin (0,49%) pada Rabu 3 April 2013 lalu.
Aksi beli banyak dilakukan investor domestik, tapi asing juga tak mau ketinggalan. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 583,66 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 147.906 kali pada volume 5,932 miliar lembar saham senilai Rp 6,472 triliun. Sebanyak 151 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 104 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional berakhir mixed cenderung melemah sore hari ini, padahal ada sentimen positif dari menguatnya pasar global kemarin. Hanya bursa Jepang dan Indonesia yang berhasil naik tinggi.
Investasi saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 1.400 ke Rp 25.800, Sumber Energi (ITMA) naik Rp 1.125 ke Rp 5.640, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 850 ke Rp 19.000, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 550 ke Rp 8.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bina Dana (ABDA) turun Rp 250 ke Rp 3.000, Unilever (UNVR) turun Rp 150 ke Rp 22.700, Surya Toto (TOTO) turun Rp 100 ke Rp 7.750, dan J Resources (PSAB) turun Rp 100 ke Rp 4.275.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2013 PGN, di Hotel Four Season, hari ini, Rabu (17/4/2013) berakhir dengan penunjukkan Firmansyah menjadi Komisaris PGN yang dinilai oleh Direktur Utama PGN sebagai bukti perhatian khusus Presiden pada pengembangan infrastruktur gas baik pipa maupun non pipa di seluruh Indonesia.
Salah satu bentuk komitmen investasi infrastruktur PGN membangun infrastruktur gas dibebebrapa daerah seperti Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pada RUPST juga diumumkan bahwa PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tahun 2013 menyiapkan dana sebesar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 14,25 triliun yang akan digunakan untuk investasi di bidang infrastruktur gas dan akusisi 3 blok migas baru.
Demikian juga dengan rencana PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membagikan dividen kepada pemegang saham dengan total Rp 4,9 triliun.
Dari total dividen yang dibagi ke pemegang investasi saham tersebut, pemerintah mendapatkan deviden sebesar Rp 2,8 triliun sementara untuk pemegang saham public akan dibagikan sebesar Rp. 2.1 triliun. Dividen ini akan dibagikan Mei mendatang.
Dividen yang dibagikan untuk Pemerintah sebesar Rp 2,8 triliun dan Rp 2,1 triliun dibagikan untuk pemegang investor saham public. Dari total deviden yang dibagi tersebut per lembar sahamnya sebesar Rp 202.
Jumlah deviden yang dibagikan ini meningkat sebesar 58,8% dari laba bersih tahun buku 2011. Sedangkan laba bersih untuk tahun buku 2012 PGN mencapai Rp 8,86 triliun dan deviden yang dibagikan ini akan dibayar ke pada pemegang saham pada Mei 2013.
foxyform

0 komentar:

Posting Komentar